APK APBN PA SITUBONDO MENGIKUTI TELAAH GLP PERSIAPAN LAPORAN KEUANGAN
Kamis, 17 Juli 2025, APK APBN Pengadilan Agama Situbondo, Merinta Prameswari, S.A., turut serta dalam kegiatan Telaah GLP Persiapan Laporan Keuangan. Acara penting ini diselenggarakan secara daring oleh BUA Mahkamah Agung melalui aplikasi Zoom Meeting dan diikuti di Ruang Kesekretariatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan di lingkungan peradilan agama. Narasumber yang hadir dalam acara tersebut adalah Didik Irfan, dari BUA Mahkamah Agung. “Telaah GLP ini sangat penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan di lingkungan peradilan agama,” ujar beliau dalam sambutannya.
Sesi pertama kegiatan difokuskan pada telaah tindak lanjut aset dari hibah yang diterima oleh lembaga peradilan. Didik Irfan memaparkan bahwa setiap aset hibah harus dicatat dan dilaporkan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah. Ia menekankan pentingnya pendataan dan pengelolaan aset agar tidak terjadi penyimpangan atau kehilangan. Peserta diajak untuk aktif berdiskusi terkait kendala yang sering dihadapi dalam pengelolaan aset hibah. “Seringkali terdapat ketidaksesuaian antara dokumen hibah dan kondisi fisik aset di lapangan, sehingga diperlukan verifikasi berkala,” jelas Didik. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi seluruh peserta agar laporan keuangan yang disusun benar-benar menggambarkan kondisi riil.
Pada sesi berikutnya, Didik Irfan membahas secara mendalam terkait telaah kas lainnya dan setara kas. Ia menyampaikan bahwa pengelolaan kas dan setara kas sangat krusial dalam menjaga stabilitas keuangan satuan kerja. Setiap transaksi yang melibatkan kas harus dicatat secara rinci dan didukung oleh bukti yang valid. Didik juga menyoroti perlunya pemisahan antara kas operasional dan kas proyek untuk menghindari kebocoran anggaran. Sesi ketiga kegiatan berfokus pada telaah persediaan yang masih membutuhkan tindak lanjut lebih lanjut.
Didik Irfan mengungkapkan bahwa akurasi data persediaan sangat berpengaruh pada kualitas laporan keuangan. Ia meminta agar setiap barang persediaan yang masuk dan keluar harus dicatat secara tepat waktu dan sesuai prosedur. Peserta juga diajak untuk mengidentifikasi barang-barang yang belum tercatat atau belum dimanfaatkan secara optimal. “Inventarisasi persediaan harus dilakukan secara berkala agar tidak terjadi penumpukan barang atau kerugian negara,” imbuh Didik. Diskusi pun berlangsung interaktif, peserta saling bertukar pengalaman dalam menghadapi permasalahan serupa di satuan kerja masing-masing.